top of page

Malam

  • Writer: Bimanda Dharma Sahara
    Bimanda Dharma Sahara
  • Aug 27, 2018
  • 1 min read

Updated: Mar 9, 2021




Aku harus melangkah dengan lebih tegap dan mantap, sekalipun jutaan godaan tersandang di seluruh diri. Macam-macam godaan itu, berjubal dan bertarungan satu sama lain. Entah sampai kapan ?


-Kau, kapan ?

-Aku masih lama


Kembali keduanya diam.


-Kau belum tidur ?

-Malam terasa begini gerah

-Kau tidur disini ?


Ia mengangguk.


-Tapi maaf, kita belum berkenalan . . .

-Berkenalan ?


Kemudian ia tertawa.


-Rokok ?

-Terima kasih


Dinyalakannya korek untuk perempuan itu.

-Kau senang, aku menulis lagi ?

-Tentu, bukankah itu yang selalu kau maui ?

-Tapi itu masih akan lama lagi

-Tentu


Ia kembali mencelup penanya kedalam tinta.


-Sudah jam berapa sih ?

-Jam tiga pagi !

-He ? begitu malam ?

-Ya


Dipandangnya bibir perempuan itu, lama-lama.


-Kenapa kau ?

-Tak apa-apa. Begitu saja, memandangimu

-Oh


Perempuan itu tidak bisa menjawab.


-Mengapa kau belum tidur malam begini ?

-Aku takut sendirian

Sekarang, ia gelisah.

Sekali lagi aku terdiam, kuperas pikiranku, tapi akhirnya aku diam, lagi. lalu aku sadar bahwa percakapan ini pada akhirnya akan berakhir dalam kehampaan. Sejak itu, aku tidak berani untuk bertanya lagi. ya, itu yang terakhir

コメント


  • Instagram
  • LinkedIn
  • 77-behance-512
bottom of page